Manfaat ASI
-
- Memperbaiki Saluran Cerna | Penelitian menunjukkan, bayi yang
mendapat ASI sejak lahir memiliki koloni bakteri dalam ususnya yang
berarti membantu penyerapan nutrisi dan meningkatkan sistem imun. yang
akan melindungi bayi dari infeksi dan penyakit. Menurut peneliti dari
Duke University Medical Center, manfaat tersebut tidak bisa didapatkan
dari susu formula. Mereka melakukan penelitian dengan menumbuhkan dua
strain bakteri E.coli dalam contoh ASI, susu formula bayi (baik susu
kedelai atau sapi), serta susu sapi. Bakteri tersebut kemudian mulai
berbiak dan berlipat ganda, tetapi ada perbedaan pada cara mereka
bertumbuh. Pada contoh ASI, bakteri itu saling menempel dalam bentuk
lapisan biofilm, yakni menjadi lapisan tipis yang berfungsi sebagai
pelindung dari mikroorganisme berbahaya dan infeksi. Bakteri dalam susu
formula dan susu sapi tumbuh sebagai organisme individual yang tidak
membentuk lapisan biofilm.
- Mencegah Depresi Saat Dewasa | Penelitian terbaru tentang
manfaat air susu ibu (ASI) dari ilmuwan Jerman menyatakan, anak yang
diberi ASI berisiko rendah mengalami depresi saat dewasa. Peneliti
mempelajari 52 orang, rata-rata berusia 44 tahun, yang menjalani
pengobatan depresi di rumah perawatan, dibandingkan dengan 106 orang
sehat. Menurut peneliti, menyusui mengindikasikan kualitas hubungan
ibu-bayi dan aspek lain yang dapat melindungi anak dari depresi. Bisa
juga ada komponen pada ASI yang mencegah depresi. Penelitian sebelumnya
mengaitkan menyusui dengan rendahnya risiko darah tinggi dan kegemukan
pada masa dewasa.
- Mencegah Gangguan mental dan Perilaku | Anak-anak
yang mendapat ASI cenderung tidak menderita masalah kesehatan perilaku
atau mental daripada mereka yang tidak disusui, menurut penelitian
baru. Penelitian, yang dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan 136th
American Public Health Association & Pameran di San Diego, melihat
apakah menyusui dikaitkan dengan masalah perilaku menurun dan penyakit
jiwa selama masa kanak-kanak. Menggunakan 2.003 Survei Nasional Data
Kesehatan Anak dari 102.353 wawancara orang tua dan wali terhadap
kesehatan anak-anak mereka, para peneliti menemukan bahwa orang tua dari
anak-anak yang disusui kurang mungkin untuk melaporkan kepedulian
terhadap perilaku anak, dan anak yang disusui kurang mungkin telah
didiagnosis oleh profesional kesehatan dengan masalah perilaku atau
perilaku dan kurang mungkin telah menerima perawatan kesehatan mental.
Selain itu, orang tua dari anak-anak yang disusui kurang mungkin untuk
melaporkan kekhawatiran tentang kemampuan anak untuk belajar.
- Mencegah Kecemasan dan gelisah | Bayi yang disusui,
tidak terlalu terpengaruh oleh perceraian atau perpisahan orangtuanya,
mereka juga tidak mudah gelisah dan cemas,” kata Dr Scott Montgomery,
ahli epidemiologi di Karolinska Institute Swedia, seperti dikutip
reuters. ASI mengandung banyak nutrisi, hormon, enzim, untuk pertumbuhan
dan kekebalan tubuh yang diturunkan ibunya ke bayi. Penelitian tersebut
juga menunjukkan ASI mampu mengurangi infeksi, penyakit pernapasan dan
diare pada bayi. Ibu yang menyusui bayinya juga bisa terhindar dari
pendarahan setelah melahirkan. Montgomery dan timnya meneliti bagaimana
bayi berusia 10 tahun yang diberi ASI dan yang diberi susu formula
menghadapi stres akibat masalah perkawinan orangtuanya. Sekitar 9000
bayi menjadi responden penelitian ini. Mereka dimonitor sejak lahir
sampai masuk sekolah. Guru-guru di sekolah juga ditanyai tentang tingkat
kegelisahan anak-anak tersebut dalam skala 0-50. Ternyata anak yang
dulunya mendapat ASI bisa menghadapi masalah dan stres lebih baik
dibandingkan yang tidak mendapat ASI. Tetapi para peneliti belum
mengetahui kaitan antara ASI dengan tingkat kegelisahan. Menurut dugaan
sementara, anak-anak yang disusui tidak mudah gelisah karena saat
disusui mereka merasa mendapat kasih sayang orangtuanya, pelukan dan
dekapan ibu saat menyusui juga menenangkan bayi. Selain itu menyusui
juga berpengaruh terhadap perkembangan tubuh dalam merespon stres.
- Pencegahan Terhadap HIV AIDS | Riset
terbaru mengungkapkan, para peneliti telah mengisolasi antibodi dalam
ASI yang dapat melindungi bayi dari ancaman virus HIV. Peneliti
mengatakan, hanya satu dari sepuluh orang wanita yang terinfeksi HIV,
yang dapat menularkan virus tersebut kepada bayi yang dikandungnya.
Temuan ini dipublikasikan dalam PLoS One. Beberapa penelitian
sebelumnya mengindikasikan, pemberian ASI secara eksklusif oleh
perempuan yang terinfeksi HIV tidak akan mengurangi perkembangan AIDS
atau jenis penyakit lainnya pada bayi. Meski CDC tidak merekomendasikan
pemberian ASI, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetap mendorong
para ibu yang terinfeksi virus HIV untuk menyusui bayi mereka sambil
tetap menggunakan obat antiretroviral untuk mencegah penularan virus HIV
ke bayi. Pasalnya, tanpa nutrisi dan faktor imun yang terdapat pada
ASI, akan banyak bayi yang meninggal akibat diare berat, gangguan
pernapasan serta penyakit lainnya
- Rasa nyaman | Hormon yang terdapat di dalam ASI
menciptakan rasa kantuk dan rasa nyaman. Hal ini dapat membantu
menenangkan kolik atau bayi yang sedang tumbuh gigi dan membantu membuat
bayi tertidur setelah makan.
- Perkembangan otak dan kecerdasan |
Menyusui membantu perkembangan otak. Bayi yang diberi ASI rata-rata
memiliki IQ 6 poin lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang diberi
susu formula. Berdasarkan hasil studi Horwood & Fergusson tahun 1998
terhadap 1000 anak berusia 13 tahun di Selandia Baru, tampak
kecenderungan kenaikan lama pemberian ASI sesuai dengan peningkatan IQ,
hasil tes kecerdasan standar, peningkatan rangking di sekolah dan
peningkatan angka di sekolah. Penelitian oleh Lucas (1996) dan Riva
(1998) yang menemukan bahwa nilai IQ anak ASI lebih tinggi beberapa
poin. Tidak hanya itu, penelitian lain yang dilakukan di negara yang
berbeda pada tahun 2002 juga seiya sekata dengan hasil studi Horwood
& Fergusson. Richards dkk di Inggris menemukan bahwa anak-anak yang
diberi ASI secara bermakna menunjukkan hasil pendidikan yang lebih
tinggi.
- IQ, ED dan SQ Lebih tinggi | Semua hasil penelitian
tersebut menyakinkan manfaat positif memberikan ASI bahwa anak ASI lebih
cerdas. Anak yang diberi ASI akan lebih sehat, IQ lebih tinggi, EQ dan
SQ lebih baik
- Psikologis | Menyusui secara psikologis baik bagi
bayi dan meningkatkan ikatan dengan ibu. Jika seorang sedang membaca
atau mengecek email saat menyusui, bayi tetap mendapat manfaat dari
kehangatan dan keamanan karena meringkuk ke tubuh ibunya.
- ASI Tidak Basi dan Selalu Segar | Tidak seperti susu
yang lain, ASI tidak akan basi, karena ASI langsung dihasilkan
dipayudara sang ibu tanpa campur tangan bahan kimia, yang terpenting
selama asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu bergizi seimbang dan
tepat , maka ASI yang dihasilkanpun memiliki kualitas yang baik.
- ASI Lebih Higenis Dibandingkan dengan Susu Lain |
Karena ASI langsung diberikan melaui puting sang ibu dengan ASI yang
tersimpan dipayudara ibu akan menjaga keadaan ASI steril dan dengan suhu
yang tepat sesuai untuk kebutuhan sang buah hati. Bila dibandingkan
dengan susu formula atau susu kaleng, keduannya memerlukan alat bantu
berupa botol dot agar bisa dikonsumsi oleh sang bayi. Kesterilan dari
susu seperti ini perlu dipikirkan lagi, karena dalam proses pembuatan
susu dan memasukan ke dalam botol ada banyak kemungkinan bahwa susu
tersebut tercemar dengan senyawa lain, entah dari susunya sendiri sudah
tercemar, air yang digunakan belum tentu streril dan yang penting botol
dot yang digunakan untuk minum sang bayi juga belum tentu bebas dari
kuman.
- ASI Menjadi Pelindung yang Baik | ASI menjadi
pelindung yang baik untuk sang bayi dari berbagai penyakit atau insiden
seperti kematian bayi secara mendadak, gangguan pencernaan, diare ,
infeksi telinga dan lain-lain.
- ASI Akan Berubah Sesuai Kebutuhan Bayi | ASI memiliki
sistematika cara kerja yang sangat unik, karena dengan sendirinya
komponen ASI akan berubah sesuai dengan kebutuhan dan usia sang bayi.
- DHA dan AA | ASI mengandung nutrisi yang mempunyai fungsi spesifik untuk pertumbuhan otak antara lain long chain polyunsaturated fatty acid (DHA dan AA) untuk pertumbuhan otak dan retina, kolesterol untuk myelinisasi jaringan syaraf, taurin untuk neurontransmitter inhibitor dan stabilisator membran, laktosa untuk pertumbuhan otak, koline yang mungkin meningkatkan memori.
- Mengandung lebih 100 ensim | ASI juga mengandung
lebih dari 100 macam enzim yang membantu penyerapan zat gizi yang
terkandung di dalam ASI. Proses menyusui ASI tidak hanya sekadar memberi
makan tapi juga mendidik dan memberikan kebutuhan psychososial.
Proses menyusui itu merupakan stimulasi bagi pendidikan anak karena ada
kontak mata, diajak bicara, dipeluk dan dielus-elus oleh sang ibu.
- Lebih Cepat Berjalan | Penelitian terhadap anak yang
menyusui ASI lebih dari setengah abad yang lalu. Mulai dari Douglas
tahun 1950 yang menemukan bahwa anak ASI lebih cepat bisa berjalan,
- Memperbaiki Tekanan Darah | Penelitian yang dilakukan
para ilmuwan Universitas Bristol mengungkap bahwa di antara manfaat ASI
jangka panjang adalah dampak baiknya terhadap tekanan darah, yang
dengannya tingkat bahaya serangan jantung dapat dikurangi. Kelompok
peneliti tersebut menyimpulkan bahwa perlindungan yang diberikan ASI
disebabkan oleh kandungan zat gizinya. Menurut hasil penelitian itu,
yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran Circulation, bayi yang diberi ASI berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit jantung.
- Pembuluh Darah | Telah diungkap bahwa keberadaan
asam-asam lemak tak jenuh berantai panjang (yang mencegah pengerasan
pembuluh arteri), serta fakta bahwa bayi yang diberi ASI menelan sedikit
natrium (yang berkaitan erat dengan tekanan darah) yang dengannya tidak
mengalami penambahan berat badan berlebihan, merupakan beberapa di
antara manfaat ASI bagi jantung.
- Kurangi resiko Penyakit Jantung | Kelompok penelitian
yang dipimpin Dr Lisa Martin, dari Pusat Kedokteran Rumah Sakit Anak
Cincinnati di Amerika Serikat, menemukan kandungan tinggi hormon protein
yang dikenal sebagai adiponectin di dalam ASI. Kadar adiponectin yang tinggi di dalam darah berhubungan dengan rendahnya risiko serangan jantung. Kadar adiponectin yang
rendah dijumpai pada orang yang kegemukan dan yang memiliki risiko
besar terkena serangan jantung. Oleh karena itu telah diketahui bahwa
risiko terjadinya kelebihan berat badan pada bayi yang diberi ASI
berkurang dengan adanya hormon ini. Lebih dari itu, mereka juga
menemukan keberadaan hormon lain yang disebut leptin di dalam ASI yang
memiliki peran utama dalam metabolisme lemak. Leptin dipercayai sebagai
molekul penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat lemak pada tubuh.
- Rasa Nyaman | Pelepasan hormon oksitosin ketika menyusui meningkatkan perasaan tenang, nyaman, dan cinta untuk bayi.
- Menurunkan berat badan Ibu | Cara paling mudah untuk
menurunkan berat badan! Menyusui membakar ekstra kalori sebanyak 200-250
per hari. Biarkan wanita lain berkeringat di tempat senam, semua yang
perlu Anda lakukan adalah berpelukan dengan bayi Anda.
- Hemat biaya | Tidak perlu mengeluarkan uang untuk
membeli susu formula. Lebih praktis saat berpergian karena tidak perlu
membawa botol, susu, air panas, dan segala macamnya. Bayi yang sehat
karena diberi ASI dapat menghemat biaya kesehatan dan mengurangi
kekhawatiran keluargaBiaya untuk susu formula selama seminggu bisa
mencapai ratusan ribu rupiah. Dan biaya selama setahun untuk susu
formula mencapai lebih dari jutaan rupiah . Dan lebih dari itu Anda
harus membeli perlengkapan seperti dot, botol dan peralatan sejenisnya
kemudian Anda harus menjaga barang-barang tersebut tetap bersih.
- ASI selalu siap tersedia | Tidak perlu mencampur
susu formula atau menunggu menghangatkan, sementara bayi menjerit tak
bisa ditenangkan. Tidak perlu khawatir kehabisan ketika tengah malam
atau tidak cukup membawa susu formula tersebut ketika sedang berpergian.
- Alat Kontrasepsi | ASI merupakan metode kontrasepsi yang alami
- Menyusui membantu uterus kembali ke
ukuran normal lebih cepat dan mencegah perdarahan | Wanita yang menyusui
memiliki iinsiden lebih sedikit terkena osteoporosis dan beberapa tipe
kanker termasuk kanker payudara dan kanker ovarium.
- Mencegah Perdarahan | Menyusui bayi segera setelah
lahir dapat mendorong terjadinya kontraksi rahim dan mencegah terjadinya
perdarahan. Ini dapat membantu mempercepat proses kembalinya rahim ke
posisi semula.
- Terbukti secara ilmiah mencegah berbagai penyakit |
Telah terbukti bahwa bayi yang diberi ASI lebih kuat dan terhindar dari
beragam penyakit seperti asma, pneumonia, diare, infeksi telinga,
alergi, “SIDs”, kanker anak, multiple scleroses, penyakit Crohn, diabetes, radang usus buntu, dan obesitas.
- 6-8 kali lebih jarang menderita kanker anak
- 6,7 kali lebih jarang terkena pneumonia (radang paru).
- 3 kali lebih jarang terkena risiko dirawat karena sakit saluran pernafasan dibanding bayi dengan susu formula.
- 47 persen lebih jarang diare
- Menghindarkan kurang gizi dan vitamin
- Mengurangi risiko kencing manis
- Mengurangi penyakit jantung dan pembuluh darah
- Mengurangi kemungkinan penyakit menahun, seperti penyakit usus besar
- Mengurangi kemungkinan terkena asma
- Mengurangi kemungkinan terkena infeksi E. Sakazakii dari bubuk susu yang tercemar
- Memberikan ASI lebih ramah lingkungan karena Anda terhindar dari
konsumsi susu formula yang dibuat dari susu sapi atau kedelai. Terdapat
isu mengenai eksploitasi sapi yang berlebihan serta bahan kimia yang
digunakan untuk menumbuhkan kedelai.
- Susu formula dan botol susu harus diproduksi dan dikemas, dimana hal
tersebut menggunakan banyak energi dan sumber daya. Setelah itu
didistribusikan ke toko-toko. Konsumen menggunakan bahan bakar untuk
sampai ke toko dan membeli susu formula. Kemasan dan botol bekas harus dibuang.
sumber
No comments:
Post a Comment