26 September 2014

4 Penyebab Bayi Kuning (jaundice)

cari tahu alasan bayi baru lahir (BBL) mengalami kuning (jaundice) di masa awal kelahirannya dan bagaimana ASI menjadi jalan keluar terbaik :)

  • Physiologic Jaundice, atau sakit kuning yang umumnya memang dialami oleh banyak sekali BBL (lebih dari 50%), termasuk BBL prematur dan BBL yang ibunya menderita diabetes. Kondisi ini dimulai pada usia bayi 2-3 hari, dan biasanya berlangsung selama 1-2 minggu. Sesungguhnya penyebabnya adalah simpel, yaitu BBL mempunyai lebih banyak sel-sel darah merah yang terkandung dalam 1 ml darah dibandingkan dengan orang dewasa. Ketika sel-sel darah merah yang terdapat dalam tubuh BBL tersebut mati (suatu proses yang normal dialami oleh manusia), maka hemaglobin yang terkandung didalamnya mulai pecah. Bilirubin, yang larut dalam lemak (fat soluble), merupakan salah satu komponen pecahan hemaglobin tersebut, dan harus dibikin larut dalam air (water soluble) untuk dapat dibuang dari tubuh bayi melalui BAB-nya. Hati atau lever bayi bertugas untuk menjadikan Bilirubin larut dalam air. Normalnya, hati atau lever bayi seringkali belum matang atau dapat berfungsi secara sempurna ketika dia baru lahir, sehingga Bilirubin tersebut tidak dapat terbuang semua dari tubuh bayi. Kuning seperti ini adalah normal, dan sering sekali dijumpai pada BBL. Sebenarnya penangannya hanya 1, yaitu HARUS SERING MINUM ASI, minimal 8-12 kali dalam 24 jam untuk membantu pembuangan Bilirubin melalui BAB bayi. Kolostrum, yaitu ASI yang pertama kali keluar setelah persalinan dan memang jumlahnya sangat sedikit sehingga harus sering-sering diberikan, mengandung zat laksatif, sehingga bayi cenderung lebih sering BAB dan Bilirubin yang terdapat dalam BAB-nya dapat dikeluarkan. 
  • Pathologic Jaundice, seperti Blood Group Incompatibility yaitu sakit kuning yang disebabkan oleh ketidakcocokan rhesus (Rh) atau golongan darah antara ibu dan bayi. Dalam kondisi seperti ini, jumlah sel-sel darah merah yang mati melebihi jumlah rata-rata, sehingga mengakibatkan terbentuknya lebih banyak lagi Bilirubin — atau dalam hal ketidakcocokan golongan darah, kandangkala golongan darah ibu yang berbeda dapat membentuk antibodi yang justru bersifat menghancurkan sel-sel darah merah BBL. Sekarang ini, jarang sekali ditemukan kasus Rh incompatability (yang biasanya juga disertai oleh permasalahan seputar metabolisme bayi, gagal jantung dan anemia), yang mungkin lebih sering adalah kasus ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan bayi. Beberapa penyebab Pathologic Jaundice lainnya adalah:
    (a) gangguan metabolik seperti galaktosemia,
    (b) gangguan medis seperti kekurangan glukosa-6-fosfat,
    (c) kelenjar tiroid yang kurang aktif,
    (d) infeksi saluran kencing, dan
    (e) gangguan fungsi lever.
    Selain dilakukan penanganan dan pengobatan penyakit yang menyebabkan jenis jaundice tersebut (bila diperlukan), BBL juga HARUS LEBIH SERING MINUM ASI sehingga Bilirubin dapat terbuang melalui BAB-nya.
  • Breastfeeding Jaundice, disebabkan ketika Bilirubin yang telah laut dalam air (water soluble) masuk ke dalam usus untuk dibuang melalui BAB, ternyata ada sebagian yang akan terserap kembali oleh tubuh setelah oleh dinding usus diubah lagi komposisinya menjadi larut dalam lemak (fat soluble). Semakin banyak BAB yang berhasil mengeluarkan Bilirubin, maka akan semakin sedikit yang terserap kembali oleh tubuh bayi. Oleh karena itu, PENTING SEKALI bagi BBL untuk MINUM ASI dalam bentuk KOLOSTRUM yang banyak mengandung zat laksatif sehingga Bilirubin dapat dikeluarkan secara maksimal sehingga sedikit sekali yang akan terserap kembali ke dalam tubuhnya. Bayi yang TIDAK SERING MINUM ASI dapat mengalami gejala ini, maka penting sekali untuk sering-sering menyusui BBL (minimal 8-12x dalam 24 jam), dan memastikan bahwa BAYI MINUM ASI dan tidak hanya ngempeng pada puting/payudara ibu. Makanya disebut Breastfeeding Jaundice, karena umumnya disebabkan oleh KURANG MINUM ASI.
  • Conjugated Hyperbilirubinemia, kalau ketiga kondisi diatas adalah yang “normal” atau “biasa” dijumpai pada BBL, maka yang ini adalah “tidak normal” dan seringkali mempunyai resiko yang serius. Penyebabnya adalah bayi lahir dengan kondisi hati atau lever yang rusak, atau saluran yang menghubungkan lever dengan usus bayi tersumbat, sehingga Bilirubin yang telah larut dalam air (water soluble) tidak dapat masuk ke dalam usus dan akan masuk kembali ke dalam darah bayi. Salah satu gejalanya adalah warna BAK bayi kecoklat-coklatan, tidak bening seperti BAK bayi yang minum ASI dengan baik. Hal ini disebabkan karena Bilirubin yang sudah larut dalam air (water soluble) tidak dapat terbuang melalui BAB, tetapi justru melalui BAK. Bayi dengan tingkat Conjugated Bilirubin yang sangat tinggi perlu segera diteliti penyebabnya, apalagi jika disertai gejala BAK berwarna kecoklatan. Penanganan secara tepat dapat dilakukan apabila sudah ditangani sejak awal. Kondisi ini juga TIDAK MENGHALANGI bayi untuk diberikan dan minum ASI.
Seperti bisa anda baca sendiri, untuk kasus (1) sampai (3), hubungan antara sakit kuning dengan ASI hanya 1: BBL sedikit minum ASI atau bahkan tidak minum ASI sama sekali justru memperparah kondisi sakit kuning-nya.
Mengapa BBL sampai sedikit minum ASI atau bahkan tidak minum ASI sama sekali?
  1. BBL sudah diberikan asupan prelaktal, yaitu cairan/makanan lainnya (susu formula, air gula) sebelum mulai menyusu;
  2. BBL tidak diberikan kesempatan untuk meyusu dengan sering, minimal 8-12x dalam 24 jam; dan
  3. BBL sering menyusu tetapi TIDAK MINUM ASI alias HANYA NGEMPENG saja pada puting/payudara ibu. Hal ini disebabkan karena posisi badan bayi dan pelekatan mulut bayi pada payudara ibu belum tepat, sehingga bayi mengalami kesulitan untuk mengeluarkan ASI/KOLOSTRUM dari payudara ibu.
Jadi, dalam hal ini, justru TIDAK PERLU untuk berhenti menyusui dan minum ASI untuk mengetahui apakah kuningnya disebabkan oleh ASI, karena setelah kita baca, kuningnya justru akan menjadi semakin parah apabila KURANG MINUM ASI.

Yang terakhir sering disebut-sebut adalah: Breastmilk Jaundice. Kondisi ini biasanya timbul setelah bayi berusia sekitar 1 minggu dan memuncak pada hari ke-10 sampai ke-21, namun dapat berlangsung selama 2-3 bulan. Selama kurun waktu tersebut, walaupun bayi banyak minum ASI, pertambahan BB-nya bagus, BAB sering, BAK berwarna bening, bayi sehat, aktif, lincah dan responsif, namun Bilirubin-nya tetap tinggi dan bayi tetap kelihatan kuning. Belum diketahui secara pasti apa yang menyebaban kondisi ini, namun kalangan medis mencurigai bahwa Beta Glucuronidase, suatu zat yang terdapat dalam ASI mengurangi kemampuan lever bayi untuk mengatasi kadar Bilirubin dalam tubuhnya. Breastmilk Jaundice adalah normal. Tidak perlu untuk berhenti menyusui dalam rangka melakukan “diagnosa” atas kondisi ini. Apabila bayi dalam kondisi sehat seperti disebutkan diatas, maka tidak ada alasan untuk berhenti menyusui dan memberikan ASI.

Konsultasikan dengan DSA bayi mengenai kondisi kuning-nya, masuk ke golongan manakah? Pastikan bahwa CARA MENYUSUI SUDAH TEPAT dan BAYI MINUM ASI sesering mungkin. diterjemahkan secara bebas dari: www.drgreene.com, dan “The Ultimate Breastfeeding Book of Answers“, Jack Newman, MD and Teresa Pitman, Three Rivers Press, 2006.

19 September 2014

Kenapa Bayiku Kuning (jaundice) ?

sebagai orang tua, apalagi anak pertama, semua hal yang terjadi terasa seperti magis. namun kadang ketidaksiapan kita mengenai apa yang akan terjadi kepada bayi kita membuat kita mudah disesatkan oleh ungkapan orang-orang di sekitar dan mengambil tindakan yang tidak tepat. yang miris, malah saran tidak rasional terkadang didapatkan dari tenaga kesehatan yang harusnya secara profesional memberikan penyuluhan yang update dan tidak merugikan ibu dan bayi.

hal yang sering terjadi adalah isu : bayi kuning (jaundice). saya sendiri mengalaminya sewaktu dirawat di RSB Budi Mulia. beberapa kali susternya mengetuk pintu saat Khalfa menangis dan bilang kalau Khalfa menangis karena lapar dan minta ijin memberikan susu formula. pernah juga kami merasa diancam saat susternya bilang kulit Khalfa kuning karena kurang cairan, dan harus diinfus atau minum susu untuk menghilangkan kuningnya. which is nonsense. Alhamdulillah sebelum melahirkan saya dan suami sempat ikut kelas pre-natal dan post-natal dari AIMI.

jadi, saya mau share beberapa referensi penjelasan (karena saya tidak berkompeten menjelaskan secara ilmiah) bahwa KUNING pada Bayi Baru Lahir adalah WAJAR.

menurut Dr. Newman di buku The Ultimate Breastfeeding Book of Answers (UBBA), kondisi fisiologis kekuningan pada bayi baru lahir, apalagi prematur, adalah NORMAL. “Ingatlah bahwa fisiologis berarti normal. Warna kekuningan pada bayi seperti ini memang diharapkan muncul dan tidak diperlukan perawatan apa pun.” (UBBA hlm. 156-157) Bahkan, kata Dr. Newman, bilirubin sebetulnya bermanfaat bagi bayi, melindunginya dari aspek kimiawi dalam tubuh yang berbahaya, yaitu radikal bebas. Tidak ada bukti nyata bahwa tingkat bilirubin yang tinggi berbahaya bagi bayi, kalau tidak disertai faktor-faktor lain seperti metabolisme yang buruk, gangguan hati, atau anemia (kurang darah).
 

Jaundice pada bayi baru lahir umumnya terjadi karena hati bayi “belum sempurna dan belum mampu mengatasi banyaknya bilirubin yang masuk ke dalam hati beberapa hari setelah kelahiran. Saat hati telah berkembang dan lebih mampu membuat bilirubin larut dalam air, maka warna kekuningan akan berkurang.” (UBBA hlm. 156)

Tingkat bilirubin yang tinggi pada bayi juga bisa di atas rata-rata pada kasus:
  • ibunya adalah penderita diabetes
  • terjadi infeksi darah atau infeksi saluran kencing pada bayi, yang kemungkinan besar terjadi karena pola makan yang buruk
  • faktor penyakit genetik langka seperti sindrom Gilbert, namun sindrom ini tidak berbahaya
  • bayi kurang lancar buang air besar (BAB) sehingga bilirubin dalam feses terserap kembali ke dalam tubuh, biasanya karena kurang asupan ASI atau karena kekurangan hormon tiroid
Kondisi jaundice yang berbahaya hanyalah jika:
  • terdapat kelainan Rh darah antara ibu (Rh-) dan bayi (Rh+), sehingga sejak dalam kandungan antibodi ibu sudah membunuhi sel darah merah bayi dan bayi lahir dalam kondisi anemia parah, yang dalam kasus seperti ini bayi akan sudah kuning sejak lahir atau 24 jam pertama usianya.
  • hati bayi mengalami gangguan atau saluran dari hati menuju usus terhambat, sehingga bilirubin kembali terserap ke dalam darah, ditandai dengan air kencing berwarna kecokelatan.

jadi tidak perlu khawatir dan panik, bunda :) bayi lahir dan kuning itu wajar, kecuali dokter mengindikasikan ada gejala medis. tetap waspada dan kritis yah. 3 hari pertama kelahiran bayi kita (seringkali di RSB atau RS) adalah hari-hari terpenting dalam perkembangan selanjutnya. pastikan kita memberikan ASI sebagai makanan sekaligus minuman terbaik dan menyukseskan ASI Eksklusif.




sumber 

12 September 2014

Keuntungan Ekonomi untuk ASI Eksklusif

siang ini tiba-tiba saja saya ingat ayahasi pernah live di metro tv dan membahas tentang efek finansial pemberian ASI dalam rumah tangga. dalam beberapa bulan keluarga yang memberikan ASI Eksklusif ke anaknya bisa menghemat yang sampai hematnya bisa beli IPAD. eh, kejadian di saya, hihii. suami beliin ipad juga, tapi tidak nunggu waktu berbulan-bulan sii. sebelum hamil malah udah dibeliin. hihi. saya jadinya semangat pumping demi membalas budi baik suami #alasan. padahal sebenarnya suami beliin ipad supaya saya nda bosan tanpa nge-blog selama cuti melahirkan 3 bulan. dan saya dari awal semangat pumping karena dapat banyak pengetahuan kalau ASI memang yang terbaik untuk anak. so its worthed to fight for.
nah, setelah cari kata kunci analisa keuntungan ekonomi ASI di websitenya ayahasi dan nda nemu 1 post pun, saya iseng buka google dan mengetik kata kunci yang sama. dan ada =D saya bacanya sambil senyum-senyum manis sendiri di tempat duduk saya. karena ternyata ada yang secara serius bikin penelitian ini dan mempostingnya. err yang ngepost kayaknya universitasnya, sii. dari Universitas Diponegoro, Semarang. laporan kegiatan ini dibuat oleh bapak Ir.Suyatno, M.Kes. cuman 13 lembar yang dipublish. tapi di halaman awal-awal sudah ada rangkumannya, kok.

berminat? silahkan diklik yaah, sudah saya link-kan :)